Jumat, 29 Juni 2012

An Experience with Some Expensive Foods

Bete ahh, ketemu lu semua terus-terusan. Gue tuh...


Ehehe, just kid brah :)

You know what, kebanyakan orang bilang, "sesuatu yang mahal biasanya bagus". Tapi, ungkapan tersebut terbantahkan dengan kehadiran warteg. Yea seriously, warteg.

makan enak nggak usah tajir, cukup goceng aja lauk ngebanjirr~

Gambar diatas menjelaskan segalanya...

Nah itu dia, gue pengen berbagi pengalaman makan mahal kantong mual. Suer, nggak enak bener harganya, rasanya juga biasa aja

Kamis, 15 Maret 2012, event IBF (Islamic Book Fair) di GBK (nggak usah dijelasin juga udah tau, kan?). Gue, Ilham Rais, sama Rama (adek kelas gue) niat keliling-keliling nggak jelas tanpa beli buku. Sampe akhirnya Rama bilang ke gue, "eh, tadi di sini ada Aji endegeng" "Oh, kayak Mujak (Mu'ammar Zaky), Moch (Ridwan Wildany), de el el gitu?" Jawab gue. "Iye, semacam itulah" katanya lagi, sambil nunjuk ke sebuah kafe yang bernama Coffee Break.

Karena penasaran, gue ngintip ke dalem. Dan emang bener, ada 2 anak IHBS yang make baju batik (berhubung hari itu IHBS lagi make seragam batik). Niat berbalik badan, Rama sama Ilham malah MASUK KE DALEM COFFEE BREAK. Merasa solid terhadap teman #uhuy , atau nggak enak udah keburu masuk. gue pun ikut masuk; tentunya sambil ngedumel "ahelah, tablo banget dah berdua".

Gue pun masuk...

Dan gue liat, 2 anak tersebut adalah Akram dan Abdurrahman; yang akrab dipanggil "A.M". Entah maksud dari "A.M" itu Abdurrahman Mahfudz, Pontiac Firebird TransAM, jam 02:00 AM, dan segala AM-AM lainnya.

Ikutan ngobrol...

Gue: "Kram, ngapain disini?"
Akram: "Biasa, nongkrong-nongkrong. Eh, pindah kesana yuk" *sambil nunjuk ke arah sofa yang ada di ujung*
Gue: "Ayo aja dah,,, gue juga laper nih"

Langsung duduk di sofa...
Muncullah, mbak-mbak liar; eh, mbak-mbak pelayan dengan muka yang sok-sokan ramah sambil nenteng-nenteng daftar menu. Agak India gitu mukanya, dan agak gendut.



Mbak: "Siang, dek (nggak salah abis zhuhur, deh). Mau pesan apa??"
Gue: "Coba mbak, saya liat daftar menunya"
Mbak: "Oiya dek, silahkan" *nyodorin daftar menu*
Gue: *menerima daftar menu*

Dan...


GILLLLLLEEEEEEEEEE!!!!!!11!!111!1 Harganya MAHAL BAAAAANGGEEETTTT!!1!!!11!111!!1 Nggak nahan gue ngeliatnya, sumpah!


Ilustrasi:


Nasi putih ---> Rp. 5.000 => dafuq
Nasi goreng ---> Rp. 18.000 => dafuq
Spaghetti ---> Rp. 27.000 => ultimately dafuq. tapi gue mesen ini
Bakso ---> Rp. 50.000 => dafuq did i just read??????
..deeste...
....deesbe....
.....deelel.........................

Dengan ekspresi yang...


..gue pun memesan Spaghetti dan Es Teh Manis.

Oya, mbak-mbaknya nanya ke kita semua

Mbak: "Ini dari sekolah mana?"
berhubung nggak ada yang jawab, gue sambung: "SMP Ibnu Hajar, mbak. Di Munjul."

Setelah nanya pertanyaan absurd tadi, dia sambung lagi dengan pertanyaan absurd lainnya..

Mbak: "Kok, seragamnya lain-lain??"
Gue: "Tau nih mbak, nggak modal (wkwkwkwk)"
Mbak: *sambil ngelirik ke arah Akram* "Kok dia nggak make seragam??" 
Gue: "Owh, dia belom dapet seragam, mbak"

Akram cuma nepok dahi, setelah ngedenger reaksi gue terhadap mbak-mbak itu.

Mbak-mbak itu lanjut lagi.

Mbak: "Oke, jadi spaghetti 1 sama es teh manis 1."
Gue: "Iya mbak, itu aja."

Akram ngasih isyarat buat gue untuk mesen spaghetti-nya 2 porsi. Dan gue nggak yakin dengan permintaannya, sehubungan waktu itu duit gue cuma Rp. 36.000.
Dengan mantap, akhirnya...
 
Gue: "Mbak, spaghetti-nya 2 porsi, deh."
Mbak: "Oke, jadi spaghetti-nya 2, es teh manisnya 1. Ditunggu yah."
Gue: "I...i..iya, mbak..."

Akram kesenengan...
  Setelah mbak-mbak tadi pergi, langsung deh gue tanya

Gue: "Kram, lu yakin mesen 2??"
Akram: "Lha, emang harganya berapa?"
Gue: "DUAPULUHTUJUHRIBURUPIAH"
Akram: "Lu ada duit berapa?"
Gue: "TIGAPULUHENAMRIBURUPIAH"
Akram: "Waduh, ini namanya parah!!"
Gue: "Lu sendiri ada duit berapa?"
Akram: "DUAPULUHLIMARIBURUPIAH"
Gue: "Aduh, kumpulin aja duitnya! Daripada nggak bayar!" 

Setelah dateng, gue buang deh :D
Enggak deng. gue makan.
Rasa nggak sesuai dengan harga, sialan. Rugi besar gue hari itu.

Akhirnya, gue, Akram, Abdurrahman, Rama, sama Ilham ngumpulin sisa-sisa duit buat bayar makanan tadi. Dan total harganya; kalo nggak salah, Rp. 63.000,-

Setelah ngucapin terima kasih, gue pun keluar dari kafe tersebut dengan ekspresi


Yea, ini jadi pengalaman berharga banget buat gue dan orang-orang terdekat gue. Mudah-mudahan, dengan pengalaman gue, mereka bisa ngambil pelajaran.

Inget ya, kalo mau makan di tempat yang keliatan mahal, jangan lupa bawa duit lebih dari SERATUSRIBURUPIAH. Jaga-jaga kalo harga air putih Rp. 99.976,-

Begitulah, pengalaman gue soal makanan mahal. Punya yang lebih gokil lagi? Komen aja :)

0 komentar:

Posting Komentar